Ngeri! Gadis 14 Tahun Ditemukan Tewas dengan Kulit Kepala Terkelupas, Sebelumnya Diajak ke Gudang Kosong Lakukan Ini!

Ngeri! Gadis 14 Tahun Ditemukan Tewas dengan Kulit Kepala Terkelupas, Sebelumnya Diajak ke Gudang Kosong Lakukan Ini!

SUKOHARJO - Kejahatan pembunuhan dan tindak kriminal lainnya bisa terjadi kapan saja bahkan orang terdekat yang kita kenal sekalipun bisa menjadi plaku kejahatan ini jadi kita harus tetap wasapda menjaga diri agar tidak jadi korban kriminalitas.

Nah kematian gadis 14 tahun asal Kabupaten Sukoharjo  sempat viral di media sosial, ia ditemukan dalam kodisi yang mengenaskan dengan kulit kepala terkelupas.

Kabar tersebut diunggah beberapa akun Media sosial, di antaranya diunggah akun Instagram @ics_infocegatansolo, Jumat (19/10/2018). “Yang tahu info lengkap silahkan ditambahi di kolom komentar,” tulis@ics_infocegatansolo.

View this post on Instagram

Solopos.com, SUKOHARJO –- Seorang anak baru gede (ABD), Retno Ayu Wulandari, 14, warga rumah susun sederhana sewa (rusunawa) Begalon, Kelurahan Panularan, Kecamatan Laweyan, Kota Solo menjadi korban penganiayaan. Korban ditemukan meninggal dunia di sekitar rumah penggilingan padi di Desa Trosemi, Kecamatan Gatak, Sukoharjo, Jumat (19/10/2018) sekitar pukul 00.15 WIB. Kondisi Retno saat ditemukan sangat mengenaskan bagian kulit kepala sebelah kanan hingga telinga terkelupas. Badannya juga penuh dengan lumpur. Informasi yang dihimpun Solopos.com, Jumat, menyebutkan korban berpamitan dengan kakak kandungnya, Arved Crystian pada Kamis (18/10/2018) sekitar pukul 20.00 WIB. Retno hendak pergi bersama temannya yang telah menjemput di sekitar rusunawa. Kala itu, keluarga korban tidak mengetahui tujuan korban pergi bersama temannya. Retno diketahui dijemput beberapa teman laki-lakinya di rusunawa. Mereka sempat pesta minuman keras (miras) tak jauh dari lokasi kejadian. Namun, Retno menolak tawaran untuk minum miras. “Korban ditemukan di sekitar penggilingan padi dengan luka di bagian kepala. Korban masih di bawah umur,” kata Kasatreskrim Polres Sukoharjo, AKP Rifield Contantien Baba, mewakili Kapolres Sukoharjo, AKBP Iwan Saktiadi, kepada Solopos.com, Jumat. Korban menderita luka sobek di bagian kepala dan luka lecet di sekujur tubuhnya. Sebagian tubuh korban penuh lumpur. Kemungkinan besar korban dianiaya di areal persawahan yang letaknya tak jauh dari lokasi penemuan mayat. Petugas lantas membawa mayat korban ke RSUD dr. Moewardi, Kota Solo untuk diautopsi Selengkapnya : http://m.solopos.com/soloraya/read/20181019/490/947139/dianiaya-di-sawah-abg-sukoharjo-tewas-mengenaskan-hingga-kulit-kepala-terkelupas

A post shared by ICS InfoCegatanSolo (@ics_infocegatansolo) on

Karena diminta untuk memberikan informasi lengkap pritiwa ini salah satu pengguna Instagram pun memberikan informasi yang falid. Seorang pengguna akun Instagram @deviando_rendy kemudian membagikan kronologi kejadian dalam kolom komentar. Menurut keterangan tersebut, peristiwa itu terjadi Jumat (19/10/2018) sekitar pukul 01.15 WIB.

RAW yang merupakan warga Panularan, Laweyan, Surakarta. Awalnya ia pamit kepada pelapor yang tak lain adalah kakak kandung korban saat akan pergi Kamis (18/10/2018) sekitar pukul 20.20 WIB. Namun, korban tak mengatakan mau pergi ke mana kepada kakaknya.

Sekitar pukul 21.00 WIB korban sempat menghubungi ibunya dan mengatakan bahwa ia diancam akan dibunuh, tetapi kemudian terputus. Korban juga tak kembali ke rumah hingga keesokan harinya.

Keluarga korban lalu dihubungi oleh Polsek Grogol yang memberitahu bahwa korban, RAW telah ditemukan tak bernyawa di Trosemi, Gatak, Sukoharjo. Korban juga sempat dibawa ke Rumah Sakit Dr. Oen Solo baru sebelum dipindahkan ke RSUD Dr. Moewardi.

Sementara itu berdasarkan keterangan yang diunggah akun Imamp dalam kolom komentar di grup Facebook Info Cegatan Solo dan Sekitarnya, korban bersama pelaku dan 3 saksi sempat minum-minuman keras. Setelah itu, korban minta diantarkan pulang, tetapi pelaku justru membawa korban ke bekas gudang selepan (penggilingan padi).

Pelaku dan korban kemudian masuk ke gudang, sementara saksi menunggu di luar. Saat mereka keluar gudang, korban sudah mengalami luka bacok di kepala.

Saksi pertama kemudian mengantar korban kembali ke rumah, tetapi tak diperbolehkan pelaku. Namun, saksi pertama tetap mengantarkan korban kembali ke rumah.

Di jalan, korban sempat beberapa kali jatuh dari sepeda motor karena kondisinya yang lemah. Saksi pertama menaikkan korban kembali ke atas sepeda motor. Korban kemudian meninggal dunia di jalan karena lukanya yang serius.

Saksi pertama yang takut mendapat masalah lalu menjatuhkan mayat korban ke sawah. Ia juga menjatuhkan diri berserta sepeda motornya ke sawah sehingga seolah-olah dia mengalami kecelakaan.

Saksi pertama kembali ke rumah salah satu saksi yang digunakan untuk minum-minuman keras tadi. Di sana saksi pertama menceritakan kejadian yang dialaminya.

Saksi kedua dan ketiga kemudian datang ke lokasi korban dan membawa jasad korban ke rumah sakit. Kepada pihak rumah sakit, mereka mengaku korban mengalami kecelakaan bersama saksi perta,a, tetapi petugas rumah sakit tak percaya. Petugas rumah sakit kemudian melaporkan kejadian tersebut ke polisi.


Berita Lainnya

Index
Galeri