Mau Tahu Apakah Teman atau Pasanganmu Seorang Pembohong atau Bukan? Cukup Beri Dia Satu Pertanyaan Ini

Mau Tahu Apakah Teman atau Pasanganmu Seorang Pembohong atau Bukan? Cukup Beri Dia Satu Pertanyaan Ini

Banyak ilmuan dan penelitian untuk menciptakan alat sebagai pendeteksi seseorang melakukan kebohongan atau tidak. Hingga teknologi tinggi pun di gunakan mulai dari pendeteksi suara, pendeteksi gerak gerik mata, pemindai otak, namun sayangnya alat-alat seperti itu tidak tersedia untuk umum. 

Sehingga tidak sembarangan orang menggunakannya, ada solusi lain yang malah lebih ampun bahkan bisa jadi mengalahkan alat yang lebih canggih tersebut. Sebelumnya ketahui dulu ciri-ciri orang yang suka berbohong itu seperti apa.

1. Sering bercerita yang tidak masuk akal. Cerita biasa pun di tambah bumbu bumbu yang berlebihan. Tidak jarang orang yang asik dalam pertemanan dan mempunyai banyak kisah untuk diceritakan ‘suka berbohong’ agar ceritanya terdengar menarik;

2. Menceritakan tentang dirinya berkali kali dan kadang ceritanya kerap berubah;
Banyak bersumpah. Ketika ia merasa sedang jujur untuk suatu hal yang tidak serius dan tidak terlalu besar saja dia akan bersumpah.

3. Setelah diketahui ciri-cirinya bagaimana untuk mengetes teman kita pembohong atau tidak?

Awalnya anda coba dulu dengan memancing pertanyaan yang jawabannya cenderung jujur, lantas amati perilakunya. Lalu berikan pertanyaan yang anda anggap jawabannya pasti berbohong dan mengelak, lantas amati perilakunya.

Dengan cara ini kita bisa mengetahui apakah yang di katakannya benar atau cuma sebuah tipuan untuk menyembunyikan kebenaran. Contohnya seperti ini untuk memancing kejujuran atau kebohongan yang diberikan temanmu.

Ketika seorang wanita mencurigai bahwa suaminya tidak berada di rumah makan seperti apa yang didalihkan melainkan sedang berkencan dengan wanita setelah pulang kerja. Pertanyaan apakah dia benar-benar ada di rumah makan bersama teman kantor hanya akan mendesak dia untuk mengatakan ‘ya’.

Karena jika dia benar benar di sana maka ia akan menjawab ‘ya’. Dan jika seandainya ia tidak di sana pun ia tetap akan membohongi anda dengan menjawab ‘ya’. Hasilnya? wanita itu menjadi tidak tahu apakah harus percaya atau tidak.

Bentuk pertanyaan yang seharusnya adalah dengan menyuguhkan “FAKTA” yang di buat buat lalu kita tinggal melihat bagaimana lelaki tersebut menanggapinya. Tapi pastikan bahwa fakta yang anda suguhkan masuk akal tetapi tidak benar.
 
Misalnya? wanita itu bisa mengatakan, “Ku dengar lalu lintas di sana sangat macet karena ada kecelakaan di depan rumah makan itu, ya?"

Jika dia tidak di tempat makan dia akan bingung apakah harus mengakui apakah ada kecelakaan atau tidak. Karena bisa jadi memang ada kecelakaan. Setiap pembohong ketika di hadapkan dengan teka teki semacam ini sebagian besar akan ragu bagaimana menjawabnya.


Berita Lainnya

Index
Galeri