Sebut Kasus Ratna Sarumpaet Upaya Untuk Pengalihan Isu Ekonomi, Sandiaga: Kita Lupa Dollar AS Tembus Rp15.000

Sebut Kasus Ratna Sarumpaet Upaya Untuk Pengalihan Isu Ekonomi, Sandiaga: Kita Lupa Dollar AS Tembus Rp15.000

JAKARTA - Calon Wakil Presiden (Cawapres) Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan bahwa kasus aktivis Ratna Sarumpaet merupakan upaya untuk pengalihan isu ekonomi, khusunya mengenai nilai tukar rupiah yang tembus di angka Rp15.000 per dollar AS. 

"Kita kembali ke isu utama, jangan kita terkecoh dengan kegiatan yang mengalihkan isu utama kita yaitu isu ekonomi, bagaimana keadaan ekonomi kita sekarang," kata Sandiaga di Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Kamis (4/10/2018).

Saat publik menyoroti kasus hoaks yang dilakukan oleh Ratna Sarumpaet, sementara pada Rabu kemarin itu nilai tukar rupiah sudah melampaui angka Rp15.000 per dolar AS.

"Kita lupa dolar tembus Rp15.000, terus ada beberapa dorongan untuk menaikan harga bahan bakar minyak karena sudah tidak 'suistanable' tidak bisa ditahan harga bahan bakar minyak," kata Cawapres nomor urut 02 ini.

Sementara itu, dikatakan dia, masyarakat sudah mengeluh karena biaya hidup semakin berat, dan anggaran negara tidak terlihat adanya penghematan yang dilakukan pemerintah.

“Apalagi dalam keadaan negara sekarang sering ada bencana seperti ini, perlunya fiskal yang bisa digunakan masyarakat di Lombok dan Donggala, Palu Sulawesi Tengah. Nanti ada juga tuntutan apabila ada bencana di daerah lain, agar pemerintah bergerak cepat," ujar Sandiaga.

Saat ini juga, lanjut dia, pemerintah harusnya menjaga, dan melindungi lapangan kerja jangan sampai ada Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). “Kemudian juga saling menjaga agar kebutuhan bahan pokok tidak naik dan harga listrik tidak naik,” tegasnya.


Berita Lainnya

Index
Galeri