Dituduh Perkosa Bocah SD Sampai Hamil, Staf Kampus UIR Mendadak Serangan Jantung Saat Ditangkap

Dituduh Perkosa Bocah SD Sampai Hamil, Staf Kampus UIR Mendadak Serangan Jantung Saat Ditangkap

PEKANBARU - Staf Universitas Islam Riau (UIR), Ramli akhirnya harus mempertanggung jawabkan perbuatan biadabnya di hadapan hukum usai memperkosa Mawar, seorang bocah kelas VI SD hingga hamil 7 bulan. Si pria penjahat kelamin itupun berhasil ditangkap tim Opsnal Sat Reskrim Polresta Pekanbaru, Jumat (31/08/18) kemarin. 

Penangkapan itu dibenarkan juga Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Pekanbaru, Kompol Bimo Ariyanto. Namun uniknya, ketika akan dibawa ke kantor polisi, kata Bimo, tersangka mendadak terkena serangan jantung sehingga langsung dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan. "(Tersangka) sudah kita amankan atas nama Ramli, tapi ketika dibawa dia terkena serangan jantung," ujarnya kepada Riauterkini.com, Sabtu (1/9/2018). 

Menurutnya, tersangka baru akan diperiksa jika kondisinya sudah benar-benar pulih. Saat ini tersangka sendiri masih terbaring lemah di RS Syafira Pekanbaru.  "Dia dirawat di RS Syafira. Kalau sudah pulih pasti langsung kita periksa," janjinya. 

Dia menjelaskan, tersangka diringkus oleh pihaknya karena telah melakukan perbuatan asusila memperkosa Mawar, seorang bocah dibawah umur yang masih duduk di kelas VI Sekolah Dasar. Parahnya, perbuatan tak bermoral yang dilakukan tersangka tersebut bahkan sampai membuat korban berbadan dua. 

Sementara itu sehari sebelumnya, ibu korban, Nur menceritakan bahwa kehamilan anaknya tersebut baru ketahuan sekitar Juli silam setelah tetangga mereka merasa curiga karena melihat perut korban semakin membuncit. Korban juga pernah mual-mual ketika sedang makan. Hanya saja, kala itu korban memilih tutup mulut tak mau menceritakan kejadian yang dialaminya. 

"Anak saya baru mau cerita setelah kami minta bantuan bu Rosmaini dari Lembaga Bantuan Perlindungan Perempuan dan Anak Riau (LBP2AR). Anak saya ngaku kalau dia sering diajak (melakukan hubungan badan) oleh dua orang laki-laki," kisahnya kepada awak media. 

Nur menambahkan, dua laki-laki yang telah menodai dan merenggut masa depan anaknya tersebut bekerja sebagai staf di Universitas Islam Riau. Ia juga sudah melaporkan keduanya ke Mapolresta Pekanbaru. Dua pelaku itu, kata dia lagi, masing-masing berinisial RP dan US. Sementara kepolisian sendiri baru berhasil menangkap seorang tersangka, Ramli alias RP.


Berita Lainnya

Index
Galeri