PEKANBARU - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Pekanbaru bersama Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru menggelar sidang Sidang Paripurna Penyampaian Laporan Pertanggungjawaban Keuangan Anggaran Tahun 2017, Kamis (28/6/2018).
Sidang paripurna dihadiri Wakil Ketua DPRD Kota Pekanbaru, Sondia Warman SH MH, Pelaksana Tugas (Plt) Sekwan, Dasrizal, beserta anggota DPRD Pekanbaru. Sementara itu, di kalangan eksekutif atau Pemko Pekanbaru dihadiri langsung Sekdako Pekanbaru, HM Noer MBS, serta Asisten I Bidang Pemerintahan, Azwan.
Pada penyampaiannya, HM Noer MBS mengatakan, setelah penggunaan anggaran 2017 diaudit oleh Badan Pemeriksa Keuanga atau BPK, Pemko Pekanbaru meraih predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). "Alhamdulillah hari ini kita Sidang Paripuran Penyampaian Laporan Pertanggungjawaban Keuangan Anggaran Tahun 2017," kata M Noer.
Sesuai dengan ketentuan, enam bulan setelah berakhir masa tahun anggaran, dan setelah selesai diaudit diteruskan ke DPRD untuk dijadikan peraturan daerah (Perda).
Saat ditanya tahapan yang akan dilalui usai sidang paripurna, dikatakan HM Noer MBS DPRD akan membahas secara internal. Adapun gambaran secara umum pertanggungjawaban APBD hasil audit BPK terhadap laporan keuangan Pemerintah Kota Pekanbaru tahun anggaran 2017 sebagai berikut.
Pertama, pendapatan daerah tahun anggaran 2017 ditargetkan sebesar Rp.2,631 Triliun terealisasi sebesar Rp.2,171 Triliun atau 82,52 persen terjadi kenaikan realisasi sebesar Rp.81,717 miliar atau 3,91 persen dari realisasi tahun lalu sebesar Rp2,089 miliar
Kedua, belanja daerah dianggarkan sebesar Rp2,629 Triliun terealisasi sebesar Rp2,152 Triliun atau 81,85 persen terjadi kenaikan realisasi belanja sebesar Rp126,609 miliar atau 6,25 persen dari realisasi tahun lalu sebesar Rp2,025 miliar.
Sementara itu yang ketiga dikatakan M Noer, bahwa pembiayaan daerah penerimaan pembiayaan tahun anggaran 2017 diangggarkan sebesar Rp19,679 Miliar terealisasi sebesar Rp19,310 Miliar atau 98,13 persen. Terjadi kenaikan sebesar Rp.1,530 Miliar atau 8,61 persen dari realisasi tahun lalu sebesar Rp17,780 Miliar.
''Untuk pengeluaran pembiayaan dianggarkan sebesar Rp21,957 Miliar dengan realisasi yang sama atau 100,00 persen. Sementara realisasi tahun 2016 adalah sebesar Rp62,783 Miliar,'' tutup M Noer. (das)