Dikunjungi Komisi III DPRD Pekanbaru, Disdik Diharapkan Serius Tangani Masalah Anak

Senin, 11 November 2019

PEKANBARU - Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Pekanbaru diharapkan serius menangani masalah kekerasan terhadap anak. Hal ini disampaikan Ketua Komisi III DPRD Kota Pekanbaru Yaseer Hamidy saat melakukan kunjungan ke SMPN 38 Pekanbaru.

Kedatangan untuk mempertanyakan keseriusan sekolah dalam menyikapi masalah penganiayaan murid di sekolah saat belajar, hingga mengakibatkan korbannya patah hidung. Politisi PKS ini meminta agar Dinas Pendidikan tidak lalai dalam menangani masalah ini.

"Dikunjungi Dinas Pendidikan hari ini, memang kesannya agak terlambat, tapi kita ucapkan terimakasih kepada Dinas Pendidikan, karena ini memang tugas mereka, apa yang telah mereka janjikan terus kita awasi. Mudah-mudahan permasalaah ini cepat selesai dan kasus ini tidak terjadi lagi," kata Yasser Hamidy saat mengunjungi SMPN 38 Pekanbaru, Senin (11/11/2019).

Dikatakan Yasser, bahwa peran guru sangat penting untuk pendidikan anak di sekolah, sehingga kasus bullying terhadap murid oleh murid lainnya tidak terjadi lagi. Karena apa yang dialami salah seorang murid di SMPN 38 ini, di-bully teman-temannya sampai mengalami patah hidung, sudah sangat mengkhawatirkan dan keterlaluan.

"Guru itu bukan sekedar mengajar, namun juga bagaimana bisa menjadi contoh, mendidik anak-anak agar tidak melakukan hal-hal yang dapat mencelakakan orang lain. Makanya saya sampaikan disini peran guru sangat penting, melalui diskusi, penyuluhan dilakukan Disdik, panggil kepala sekolah, karena guru memiliki peran penting sekali," tegas Yasser hamidy.

Dinas Pendidikan, kata Yasser, diingatkan untuk tidak lalau lalai, sehingga kedepan kejadian serupatidak terjadi lagi. "Kunjungan kita ini bagaimana kita ingin agar kasus ini ada solusi jalan keluar tidak merugikan kedua belah pihak, baik korban, pelaku, sekolah dan Disdik bisa sama-sama menerima hasil yang dibicarakan dan disepakati, apalagi tadi sudah sampai ranah hukum, kita ingin jangan sampai diteruskan, bisa diselesaikan secara kekeluargaan lebih baik," pinta Yasser.**