MALAYSIA - Politeknik Tuanku Syed Sirajuddin (PTSS) Perlis, Malaysia mengadakan kegiatan Innovation, Project Presentation, Exhibition 2018 dengan tema “Towards Industri Revolution 4.0”, yang berlangsung dari tanggal 12 sampai 15 Maret 2018.
Program IPROPEX 2018 merupakan pameran projek inovasi yang dihasilkan oleh pelajar semester akhir, produk keusahawanan pelajar, pameran, aktiviti sukan dan gerai-gerai jualan.
Kegiatan ini diikuti oleh ratusan mahasiswa dan mempresentasikan hasil karyanya, tak ketinggalan peserta dari Indonesia yaitu institusi Polman Bandung, STMIK Budi Darma, Univ Potensi Utama, SMK NKRI Binjai.
Bertempat di Dewan Harumanis, kegiatan ini dihadiri oleh YB Dato’ Seri Idris Jusoh selaku Menteri Pendidikan Tinggi Malaysia sekaligus sebagai pembuka untuk meresmikan iProPex 2018.
Prof. DR. Dato' Mohd Ismail bin Abdul Azis selaku Ketua Pengarah Jabatan Pendidikan di Malaysia, pengarah Politeknik Tuanku Syed Sirajuddin DR. Mohd Zahari bin Ismail dan beberapa pengarah Politeknik di Malaysia.
Peserta Innovation, Project Presentation, Exhibition 2018 ini berasal dari dua negara yaitu Malaysia dan Indonesia. Peserta dari Indonesia yaitu Politeknik Manufaktur Bandung 1 produk, STMIK Budi Darma 1 produk, Universitas Potensi Utama 2 produk dan SMK NKRI Binjai 1 produk.
Produk dari Indonesia yaitu:
1. Politeknik Manufaktur, produknya yaitu Rurupaning Container yang dibuat oleh mahasiswa Muthia Duwint, Ilham Fahmi Ananda, Safira Az Zahra Salma.
2. STMIK Budi Darma, produknya Who wants to be a Millionare, dibuat oleh Indra Williamsyah Sinaga dengan pembimbing Surya Darma Nasution.
3. Universitas Potensi Utama Medan, Karya/art: Typografi Tembakau Script dibuat oleh Adam Trial dengan Pembimbing: Muhammad Rusdi Tanjung, S.Kom, M.Ds, Karya/art film: Setitik Suara dibuat oleh Sutradara: Ferthamansyah, Pembimbing: Sri Wahyuni,S.Kom., M.Sn
4. SMK NKRI BINJAI, Karya: Water Level oleh siswa TapDa Ghina dengan Pembimbing: Aja Muhammad Irham, S.E., S.Kom.
Mesran, Ketua STMIK Budi Darma yang ikut hadir dalam kegiatan ini menuturkan, ajang ini sebagai bentuk penghargaan terhadap karya-karya yang dihasilkan oleh mahasiswa setelah mengikuti proses perkuliahan sekaligus melalui ajang ini mahasiswa dapat melihat karya dan ide kreatif dari pelajar lain di kalangan Internasional.
“Disamping itu dengan mengikuti kegiatan ini STMIK Budi Darma mencoba untuk mengenalkan kampus ke dunia Internasional untuk menghadapi MEA dan ini merupakan salah satu misi kami,” tutur Mesran.
Sedangkan bagi mahasiswa yang mengikuti program ini, diharapkan dapat memotivasi dan meningkatkan kepercayaan diri terhadap produk-produk yang dibuat di kampus, “tentunya dengan kegiatan seperti ini dapat menambah pengetahuan dalam meningkatkan keilmuannya,” tutupnya.
Laporan: Janner Simarmata
