Kaki Gajah Masih Ditemukan di Inhil

Kaki Gajah Masih Ditemukan di Inhil
ilustrasi

RIAUREALITA.COM – Menjelang akhir tahun 2017, Dinas Kesehatan Kabupaten Indrtagiri Hilir masih menemukan kasus kaki gajah atau dengan bahasa lainnya filariasis.

Temuan tersebut berdasarkan hasil dari evaluasi yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Indragiri Hilir berdasarkan melakukan pengecekan microfilaria dalam darah melalui survei darah jari (SDJ) beberapa waktu lalu.

“Kasus positif filariasis ditemukan di Desa Sungai Luar, Kecamatan Batang Tuaka, melalui survei darah jari yang dilakukan terhadap 300 penduduk di sana, sedangkan satu desa lainnya, yakni Desa Harapan Tani, Kecamatan Kempas Jaya, dinyatakan negatif filariasis,” kata Kepala Bidang Penanggulangan Masalah Kesehatan Dinas Kesehatan Indragiri Hilir dr Saut Pakpahan di Tembilahan, belum lama ini.

"Pada 2017 ini kami melakukan survei cakupan terhadap keberhasilan pemberian obat filariasis, yang mana pemeriksaan kami lakukan di Desa Sungai Luar terhadap 300 penduduk dan di Desa Harapan Tani 300 penduduk. Hasilnya, masih ada yang positif yang kami temukan di Desa Sungai Luar," ungkap dr Saut Pakpahan.

Survei darah jari merupakan tindak lanjut dari upaya pemberian obat pencegahan massal (POPM) penyakit kaki gajah yang dilakukan Dinkes Inhil selama lima tahun berturut-turut mulai 2012 hingga 2016 sebagai bentuk komitmen pemerintah daerah menjadikan Inhil sebagai daerah bebas filariasis.

Pengobatan massal filariasis itu dilakukan selama lima tahun berturut-turut sebagai tolak ukur keefektifan POPM filariasis.

Kembali Berikan Obat Filariasis ke Sekolah Tertentu

Pada Februari 2018 Dinkes Inhil akan melakukan iransmission assesment surveys (TAS) lagi sebagai langkah penetuan eliminasi filariasis. Survei tersebut dilakukan terhadap siswa-siswi SD kelas I dan II di seluruh kecamatan.

Namun kata dia, Desember 2017 Dinkes terlebih dulu memberikan obat filariasis terhadap sekolah-sekolah yang menjadi sasaran di setiap kecamatan.

"Pemberian obat ini kami lakukan sebelum melanjutkan ke pemeriksaan lanjutan," jelasnya.

Ia mengatakan, jika transmission assesment surveys terhadap anak sekolah menunjukkan hasil bagus, Kabupaten Inhil berhak mendapatkan sertifikat eliminasi filariasis atau kabupaten bebas filariasis.

"Sebaliknya, jika survei tersebut menunjukan hasil yang buruk, itu berarti Inhil harus kembali melakukan pengobatan massal filariasis dua tahun berturut-turut," tambahnya.

Pemerintah pusat menargetkan Indonesia bebas kaki gajah pada 2020 dengan menetapkan program eliminasi penyakit kaki gajah sebagai program prioritas. Salah satu upaya untuk memutus rantai penularan microfilaria adalah dengan pemberian obat pencegahan massal yang dilakukan selama lima tahun berturut-turut.

 

Ragil Hadiwibowo


Berita Lainnya

Index
Galeri