PEKANBARU - Seleksi Pejabat Tinggi Pratama (PTP) sedang menjalani tes pembuatan makalah. Sebanyak 38 Pejabat di lingkungan Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru itu diwajibkan membuat makalah sebanyak 20 halaman.
Hal ini tak pelak membuat pejabat peserta seleksi menjadi 'stres', bahkan banyak di antara mereka yang ke toilet dan ada yang berisitirahat di luar ruangan seleksi sambil merokok.
"Baru siap 15 halaman. Masih ada lima lagi," kata Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Pekanbaru, Agus Pramono yang juga mengikuti seleksi PTP," Kamis (17/12/2015).
Kondisi yang sama juga diungkapkan M Jamil , Plt Kepala Badan Pelayanan Terpadu Kota Pekanbaru, Sofian Kepala Bappeda dan Ahmad Yani, plt Sekwan. Sementara Zulfadil Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru, mengaku tidak mengalami kesulitan dalam pembuatan makalah.
"Karena kami sudah terbiasa membuat makalah, Alhamdulillah tidak ada kesulitan yang berarti," kata Zulfadil.
Sementara Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Pekanbaru, Ingot Ahmad Hutasuhut menyebut, seandainya ada catatan keluar-masuk ruangan, dirinya mengaku paling banyak.
"Kalau ada rekap keluar-masuk, mungkin aku yang paling banyak," kata Ingot.
Sementara itu, Kepala Bidang Pengembangan Karir, BKD Pekanbaru, Andri Yulios, menjelaskan makalah tersebut harus tuntas dalam satu hari ini dan dilanjutkan dengan sesi wawancara dengan salah satu anggota Pansel Prof DR Khasan Efendi Mpd yang merupakan salah seorang pengajar di IPDN.
"Makalah yang dibuat ditentukan oleh Pansel yang disesuaikan dengan lamaran yang mereka tuju," ungkap Andri.
Diakui Andri sesuai jadwal, mestinya tahapan wawancara dilakukan setelah pemaparan makalah, namun karena Khasan akan melakukan seleksi jabatan lain di Universitas Indonesia, makanya pelaksanaan wawarncara dengan Khasan dipercepat.
"Untuk sesi wawancara dengan Prof Khasan memang diluar dugaan dan dimajukan. Bagi yang makalah sudah selesai langsung mengikuti test wawancara," jelas Andri lagi. (das)
