Ini Pesan Ustazah Nella Lucky kepada Dai Muda Indonesia

Ini Pesan Ustazah Nella Lucky kepada Dai Muda Indonesia
Ustazah Nella Lucky, S.Fil.I., M.Hum ketika memberikan motivasi dan tausiah kepada seluruh Dai Muda
JAKARTA - Dai ASEAN asal Kota Pekanbaru, Riau, Ustazah Nella Lucky, S.Fil.I., M.Hum menyampaikan beberapa pesan kepada Dai Muda seluruh Indonesia saat menjadi pembicara pada pelantikan Pengurus Ikatan Dai Muda se-Indonesia (IDMI), Rabu (22/2/2017) di Kantor Kementerian Pemuda dan Olahraga Jakarta.
 
Pertama, Ustazah Nella mengajak para Dai Muda untuk mengetahui tantangan dakwah ke depan. "Islam itu datang dalam kondisi yang sedikit, dan selamanya Umat Islam yang benar-benar Islam adalah sedikit. Artinya kita tidak butuh banyak para Dai. Dai biarlah sedikit yang penting berkualitas dibanding banyak tetapi seperti buaih di lautan," terangnya.
 
Kedua, Ia menekankan bahwa karakter para Dai harus berani capek. "Dai tidak boleh putus asa, Dai harus bisa menyelesaikan masalah diri sendiri dan orang lain, Dai tidak boleh malas. Seorang Dai harus senantiasa berada di garda paling depan dalam hal semangat dalam kehidupan," ajak ustazah yang belum lama ini melepas masa lajang.
 
Ustazah Nella memberikan ucapan selamat kepada pengurus Ikatan Dai Muda Indonesia yang telah dilantik. (Foto: Istimewa)
 
Ketiga, lanjutnya, Dai diimbau memiliki karakter berfikir yang komprehensif. Idealitas Dai paham bahwa masalah jauh lebih berkembang dibanding penyelesaian masalahnya. "Maka seorang Dai dituntut harus menyelesaikan masalah sebelum masalah itu datang. Memprediksi masalah sebelum masalah itu datang," tuturnya. 
 
Ustazah Nella juga mengungkapkan bahwa tantangan dakwah masa lalu tidak sama dengan masa sekarang. Dahulu, kata dia, dakwah hanya berputar pada persoalan ibadah, tetapi sekarang dakwah meliputi persoalan sosial, material, teknologi, mental masyarakat dan sejenisnya.
 
 
Keempat, Dai harus siap tampil di segala lini. Dai dianjurkan memiliki fleksibelitas dalam hidupnya. Dai siap hidup kaya dan harus berani miskin. Dai siap berdakwah dengan naik sepeda motor, naik pesawat, naik mobil, naik perahu bahkan Dai siap untuk berjalan kaki tertatih demi tercapainya tujuan Islam.
 
Terakhir, Dai seyogyanya memiliki karakter cinta pada jamaahnya. "Cinta dari lubuk hati yang paling dalam dan tidak sekadar menyampaikan konsepsi tanpa adanya rasa cinta. Karena dengan cinta, pengaruh akan terasa. Tanpa cinta, dakwah akan menjadi hampa," tutupnya. (max)
 


Berita Lainnya

Index
Galeri