Keluhan itu disampaikan Ujang, warga Kecamatan Mandau. Kini, katanya, gajah itu berada di pinggir jalan yang menghubungkan Kampung Olak dengan Kampung Muara Kelantan.
"Sudah ada rumah warga yang dirusak binatang besar itu, kami sangat resah," ujar Ujang.
Apalagi, sebutnya, gajah masuk ke pemukiman penduduk secara bergerombolan. "Saat melintas jalan penghubung Olak dengan Kampung Muara Kelantan gajah-gajah itu sedang di pinggir jalan dan merusak kebun sawit milik warga," sebut Ujang.
Dia berharap pihak terkait segera turun dan menghalau gajah-gajah liar itu jauh dari pemukiman dan kebun warga. "Masyarakat sudah merasa resah dan takut menjalankan aktivitas sehari-hari," urainya.
Terpisah, Camat Sei Mandau, Irwan Kurniawan, mengaku sudah dua malam melakukan patroli bersama masyarakat dan aparat terkait untuk mengusir gajah-gajah liar itu.
"Kita sudah lakukan patroli di Lubuk Jering dan Kampung Olak," ujar Iwan.
Menurutnya, masuknya gajah liar ke beberapa wilayah di Kecamatan Sei Mandau sudah berulang kali terjadi. Akibatnya, gerombolan hewan bertubuh tambun ini menimbulkan keresahan warga dan merusak rumah dan areal pertanian.
"Kita berharap kepada pihak yang lebih berkompeten menanggulangi masalah ini Balai Konservasi Sumberdaya Alam (BKSDA) lebih pro aktif. BKSDA harus ada planning mengatasi karena kewenangan ada di institusi itu," tutupnya. (das/hrc)
