Berdayakan Masyarakat Lewat KUB dan Angkat Kearifan Lokal, Thiffa Qaisty Raih IKRA Of The Year di Ajang ISEF 2021

Berdayakan Masyarakat Lewat KUB dan Angkat Kearifan Lokal, Thiffa Qaisty Raih IKRA Of The Year di Ajang ISEF 2021

PEKANBARU - Desainer muda Riau, Thiffa Qaisty kembali mengharumkan nama "Bumi Lancang Kuning" setelah berhasil meraih gelar dan dinobatan sebagai pemenang dalam acara Industri Kreatif Indonesia sebagai IKRA Of The Year untuk sektor fashion pada ajang Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2021 yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia (BI) Jakarta.

Mengangkat tema "Glocaly, From Local to Global" lewat pemberdayaan perempuan dan masyarakat, Thiffa Qaisty, mewakili  Kantor Perwakilan Bank Indonesia Prov. Riau dan sukses berkolaborasi bersama Rorokenes sebagai wakil dari KPw BI Prov Jawa Tengah dalam mempresentasikan rancangan busana muslim modern bernuansa kearifan lokal pada iven bergengsi tersebut. 

"Alhamdulillah bahagia, senang, terharu, gak menyangka dan bersyukur. Karena di sektor fashion ini banyak yang sudah lebih mapan lagi brand-nya, store-nya sudah di mana-mana, bahkan di luar negeri. Sementara kita baru di Provinsi Riau," ungkap Thiffa di Pekanbaru, Sabtu (30/10/2021) malam usai dinobatkan sebagai IKRA of The Year 2021.

Owner Butik Sakinah yang juga menjadi Local Chairwoman Indonesia Fashion Chamber (IFC) itu menuturkan, untuk mengikuti ajang ISEF, dirinya harus melewati proses panjang serta penilaian yang begitu selektif, bahkan sejak beberapa tahun terakhir.

"Awalnya dari 2019, diajak untuk ikut seleksi kurasi IKRA, platform Bank Indonesia yang mempertemukan para pelaku usaha syariah di sektor fashion dan makanan/minuman halal untuk pasar ekspor. Dari KPw Bank Indonesia Prov Riau, ada beberapa kandidat yang diseleksi oleh Bank Indonesia Jakarta melalui dewan IKRA, termasuk Thiffa," tuturnya.

"Alhamdulillah pada 2020, keluar pengumuman, kita lolos di sektor fashion untuk mewakili Riau. Di IKRA ini kemudian mendapat pembekalan lengkap tentang pengembangan usaha dari hulu ke hilir untuk bagaimana bersaing di pasar internasional," tambah Thiffa.

Di tahun 2021, lanjut Thiffa menerangkan, dirinya kemudian diikutsertakan untuk bersaing pada ajang ISEF ke-8 bersama 970 exhibitor pelaku usaha, 420 desainer, dan 4.451 peserta kompetisi. 

"Dalam ajang ini saya ikut serta sebagai IKRA untuk sektor fashion mewakili Kantor Perwakilan Bank Indonesia Prov Riau dan dikolaborasikan dengan Rorokenes. Kita kemudian mempresentasikan dalam bentuk teatrikal. Jadi pada presentasi itu, koleksi kita mengangkat pemberdayaan perempuan masyarakat," ujarnya.

Pada ajang ISEF 8th 2021, terang Thiffa, dirinya memamerkan rancangan busana bernama "Sukma" yang berarti jiwa. Rancangan ini terinspirasi dari spirit seorang Tengku Agung Syafira Latifah, permaisuri Kesultanan Siak Seri Indrapura.

Thiffa mengisahkan, Tengku Agung Syafira Latifah merupakan sosok perempuan yang mempunyai jiwa kepedulian terhadap nasib kaumnya untuk berjuang melalui pendidikan salah satunya mengajarkan bertenun paada kaum perempuan  yang diwariskan pada anak cucu sampai sekarang.

"Spirit itulah yang saya tuangkan ke dalam rancangan ini. Di mana, rancangan ini banyak dikerjakan oleh perempuan-perempuan yang tergabung dalam kelompok usaha bersama (KUB), ibu-ibu rumah tangga, kaum dhuafa yang merupakan mitra dari brand kami," ungkap Thiffa. 

Untuk material rancangannya, Thiffa memilih tenun tradisional yang dipadukan dengan bahan tenun spansil dan katun premium, serta memberi sentuhan beads pada detailnya. Sementara untuk motif, wanita berusia 21 tahun ini memilih "Bintang Beralih" melambangkan simbol keislaman dengan filosofi beramal sholeh dan berakhlak mulia.

Tak sampai pada ajang tersebut, desainer muda bertalenta itu juga dipercaya Bank Indonesia dan Kementerian Perindustrian menjadi perwakilan IKRA Riau untuk mempresentasikan karyanya ke kancah internasional pada ivent Dubai Expo mendatang.

Di mana, pada pelaksanaan iven bergengsi dunia tersebut, Thiffa akan mengangkat dan mempromosikan tenun Riau yang ia kemas dalam desain terbaru tanpa merubah motif. Sehingga, secara kualitas dapat bersaing untuk kebutuhan pasar di tingkat nasional maupun mancanegara.

"Alhamdulillah kita dipercaya menjadi salah satu peserta inkubasi eksport ke Timur Tengah bersama Bank Indonesia dan Ali Charisma selaku National Chairman Indonesia Fashion Chamber," ujarnya. 

Lanjut Thiffa, Indonesia Fashion Chamber sendiri merupakan organisasi nasional yang banyak bekerja sama dengan intansi pemerintah maupun swasta pusat dan daerah, bahkan di dalam dan luar negri. Termasuk, diaspora Indonesia di luar negeri yang mengangkat produk-produk anak bangsa ke kancah internasional.

"Kita juga sudah menggelar one on one meeting pada ajang dubai ekspo bersama Bank Indonesia yang berkolaborasi dengan Kementerian Perindustrian pada tanggal 22-28 Oktober 2021 lalu terkait ivent tersebut dan ikut dalam pelatihan ekspor," tambah Thiffa. 

Dia pun berharap, keberhasilannya dalam meraih prestasi tersebut dapat menjadi momentum bagi pemerintah daerah untuk dapat lebih melihat potensi talenta muda dalam mambantu upaya meningkatkan perekonomian masyarakat khususnya sektor UMKM.

Pemberdayaan dhuafa dan ekonomi lemah, terang Thiffa, selama ini didorong oleh kondisi kesulitan ekonomi masyarakat sekitar. Terlebih, saat dihadapkan situasi pandemi Covid-19.

"Banyak yang mengadukan himpitan ekonomi. Yang kemudian kita coba bantu dengan kemampuan sendiri, tapi apalah daya, di tengah kondisi pandemi saat ini, kita pun mempunyai kemampuan yang terbatas untuk membantu," ungkap Thiffa.

"Ke depan, harapan kami semoga cita-cita dalam pemberdayaan ekonomi lemah ini mendapat dukungan dari pemerintah maupun swasta yang mempunyai wewenang  dan kemampuan agar tepat sasaran dan mampu kita gunakan untuk membatu serta memberdayakan masyarakat dalam menghasilkan produk produk bernilai ekonomis di bawah binaaan dan bimbingan Sakinah by Thiffa Qaisty," ujarnya. (rilis)


Berita Lainnya

Index
Galeri