PELALAWAN - Akibat banyaknya perantau yang sudah pulang ke kampung halaman meskipun larangan mudik sudah diimbau pemerintah di seluruh wilayah di Indonesia meningkatkan kekhawatiran masyarakat tentang penularan virus Covid-19 di masa menjelang lebaran ini.
Tak bisa dihindari, karena kekhawatiran itu muncul ketika adanya tetangga warga yang anggota keluarganya pulang dari tempat jauh baik merantau karena sekolah maupun merantau karena bekerja sehingga kepulangan ini justru menimbulkan berbagai macam kontroversi dan polemik yang membingungkan.
Berdasarkan dengan ketentuan yang sudah berlaku tentu semuanya harus melaporkan diri ke aparat pemerintah desa dan memeriksakan diri ke puskesmas setempat demi meyakinkan lingkungan bahwasanya semua baik atau perlu karantina khusus atau karantina mandiri.
Kondisi kekhawatiran ini terlihat jelas dalam lingkungan masyarakat Desa Angkasa, Kecamatan Bandar Petalangan, Kabupaten Pelalawan dengan kepulangan beberapa warga yang telah merantau ke pulau Jawa menimba ilmu pengetahuan.
Memahami dan menanggapi keadaan ini, Serda Dodi Syafrizal sebagai Babinsa di Desa Angkasa tidak tinggal diam sehingga bersama dengan Kepala Desa Angkasa dan relawan yang ada di posko peduli Covid-19 ini memperketat pengawasan dan pendataan terhadap warga yang keluar masuk Desa Angkasa, Jumat (22/5/2020).
Dalam pelaksanaan kegiatan ini Babinsa tetap mengedepankan aturan protokoler standar kesehatan Covid-19 dengan memakai masker, cek suhu tubuh, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir lalu mengisi buku tamu demi memastikan bahwa warga yang keluar masuk dalam keadaan steril dan bersih dan bukan warga yang berasal dari luar desa tanpa keterangan serta data maupun tujuan yang jelas.
"Tolong jangan keluar rumah jika tidak terlalu penting karena situasi saat ini meminta kita harus lebih berhati-hati dibanding dengan hari sebelumnya, sayangi keluarga anda dan jangan sampai anda menyesal jika anda harus diisolasi karena tertular virus Corona," pinta Serda Dodi Syafrizal.
Babinsa Desa Angkasa juga berharap kepada aparat desa agar serius dan terus dapat bekerja sama untuk melaksanakan upaya pemutusan mata rantai penularan virus Covid-19 ini.
Ia menjelaskan, keseriusan dalam pelaksanaan memberikan imbauan maupun menegur secara langsung kepada warga yang tidak disiplin dengan aturan protokoler standar kesehatan Covid-19 sudah berulangkali dilakukan demi memastikan sterilisasi maksimal terhadap warga agar tingkat penularan Covid-19 ini bisa terus ditekan ruang geraknya sehingga masyarakat terhindar dari kepanikan dan tetap tenang dalam menghadapi pandemi Covid-19 ini.
"Semoga Allah SWT melindungi Desa Angkasa dan masyarakat Indonesia dari kepanikan atas ancaman bahaya penularan virus Covid-19," harapnya. (Rilis)
