Persoalan Banjir Masih Jadi PR Besar Dinas PUPR Pekanbaru di 2019

Persoalan Banjir Masih Jadi PR Besar Dinas PUPR Pekanbaru di 2019

PEKANBARU - Banjir menjadi persoalan tahunan di Kota Pekanbaru. Untuk mengatasinya, pada 2019, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Pekanbaru fokus terhadap penanganan banjir, di antaranya menyambung drainase yang terputus, tersumbat, penangkapan dan sebagainya. 

Informasi ini disampaikan Kepala PUPR Kota Pekanbaru, Indra Pomi Nasution ketika di wawancara terkait pembangunan turap selama kurun waktu 2018. 

"Pembangunan turap ada, tapi tidak banyak. Kita lebih fokus ke kerjaan rutin bagaimana cara menanggulangi banjir di 2019. Jadi mungkin nanti kita akan perbaiki drainase drainase," ungkap Indra Pomi di kantor walikota Pekanbaru, Rabu (26/12/2018). 

"Sekarang antara drainase dan drainase itu putus ya. Tidak tersambung dengan baik. Jadi kita akan koneksikan di 2019. Drainase yang tidak terpelihara, kita pelihara dengan baik," lanjutnya.

Mengenai anggaran yang dihabiskan untuk pembangunan turap, Indra Pomi tidak mengetahui pasti besarannya. 

"Tidak banyak. Hanya beberapa miliar saja. Tapi secara keseluruhan untuk SDA (Sumber Daya Air) itu sekitar Rp 20 miliar la. Itu kan masuk di dalam kelompok sumber daya air (pembangunan turap), jadi tidak turap sendiri," jelasnya.

"Itu termasuk operasional, alat berat, termasuk tenaga harian lepas didalamnya. Tapi untuk pembangunan turap itu sendiri tidak banyak saya kira," pungkasnya.


Berita Lainnya

Index
Galeri