Pro-Kontra KIA, Pekanbaru Dinilai Belum Butuh

Pro-Kontra KIA, Pekanbaru Dinilai Belum Butuh
Ilustrasi.
PEKANBARU - Wacana Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) yang akan menerbitkan Kartu Identitas Anak (KIA) menuai pro kontra di tengah masyarakat beberapa daerah, tak terkecuali di Kota Pekanbaru, Riau.
 
Wacana tersebut dinilai belum tepat untuk diberlakukan di Indonesia, mengigat masih sembrautnya sistem pendataan kependudukan yang ada saat ini, contohnya saja penerapan e-KTP.
 
Anggota Komisi I DPRD Kota Pekanbaru, Hj Sri Rubiyanti, menilai KIA tersebut belum menjadi kebutuhan yang mendesak untuk diterapkan, terutama di Pekanbaru, Riau sendiri.
 
"Kalau tidak salah sudah ada sembilan kabupaten/kota di Indonesia yang sudah mulai menerapkan, untuk di Pekanbaru Riau sendiri kita bukan tidak setuju tapi, sebaiknya bereskan dulu Program e-KTP itu, karena e-KTP aja tidak beres datang lagi KIA," bebernya seperti dilansir Halloriau.com, Senin (15/2/2016).
 
Apalagi lanjut Rubiyanti, saat ini Kartu Identitas Anak yang diwacanakan oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) itu belum menjadi kebutuhan yang mendesak.
 
"Menurut saya KIA ini belum mendesak kali, karena tanpa itu pun kita sudah ada Akte dan KK yang di dalamnya ada data anak kita. Jadi buat saat ini KIA belum dibutuhkan," tandas Politisi Gerindra ini. 
 
 
Bahkan sebagian masyarakat menilai wacana tersebut disebut sekadar proyek yang menghambur-hamburkan uang negara.
 
"Kan sudah ada akte kelahiran, ada Kartu Keluarga, jadi untuk apa lagi KIA ini. Apa tujuaanya dan apa manfaatnya. Jangan sekedar meniru mentah-mentah apa yang diterapkan negara luar sana yang secara administrasi sudah baik, sedangkan kita urus e-KTP aja masih sembraut," terang Usman, salah seoarang warga Pekanbaru. (max/hrc)
 


Berita Lainnya

Index
Galeri