BENGKALIS - Akibat membludaknya siswa yang akan melanjutkan pendidikan di tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) itu, diperkirakan ratusan calon siswa akan nganggur alias putus sekolah.
Perkiraan banyaknya calon siswa yang akan putus sekolah itu cukup beralasan dan nyata, pasalnya jumlah siswa SMP yang menyelesaikan pendidikan tidak seimbang dengan daya tampung SMA Negeri yang ada.
Meski keputusan Dinas Pendidikan Provinsi Riau telah menyatakan akan mengutamakan calon siswa yang berada di awal lingkungan sekolah, namun hal tersebut tak memberikan solusi bagi keberhasilan sistem PPDB ditingkat SMA tersebut.
Murni, salah seorang wali calon siswa di Duri secara tegas menyatakan kekecewaannya akan pelaksanaan PPDB tahun ini. Pasalnya dirinya yang berdomisili di sekitar SMAN 3 Mandau tidak terakomodir walaupun berdomisili di lingkungan sekitar sekolah.
"Mau ke manalah kami akan menyekolahkan anak, katanya diutamakan lingkungan sekitar, tapi kenyataannya jauh dari harapan. Sementara nilai ekonomi kami tidak mampu untuk menyekolahkan anak di sekolah swasta," keluhnya.
Dikatakannya, khusus untuk di lingkungan sekitar SMAN 3 tersebut, Murni mengatakan jika hampir 50 orang calon siswa ditolak dengan alasan nilai yang tidak mencukupi.
Terpisah, Kepala SMAN 3 Mandau, Syahwenifitri melalui Panitia PPDB, Dondian Putra saat dikonfirmasi Rabu (5/7/2017) melalui sambungan telepon genggamnya membenarkan perihal tersebut.
"Anak di sekitar lingkungan sekolah tetap kita akomodir dan jika nilainya terlalu rendah, tentu kita akan saring," jelasnya seperti dikutip dari Riauterkini.com, Rabu (5/7/2017).
Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak terkait Dinas Pendidikan Provinsi Riau terkait ramainya sistem PPDB di Kota Duri, Kecamatan Mandau, Bengkalis. (max/rtc)