PEKANBARU - Pemerintah Kota Pekanbaru bergerak cepat menekan angka stunting melalui program “sweeping” atau penyisiran anak-anak dengan gizi kurang di setiap kelurahan. Langkah ini bertujuan memastikan setiap anak mendapatkan intervensi gizi yang memadai agar terhindar dari stunting.
Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Kota Pekanbaru, Zulhelmi Arifin, menegaskan komitmen pemerintah kota dalam menjalankan program tersebut.
“Kami tidak mau lagi ada anak-anak dengan gizi buruk di Pekanbaru,” ujarnya, Kamis (14/8/2025).
Program ini merupakan tindak lanjut arahan Wali Kota Pekanbaru Agung Nugroho, yang sebelumnya mencanangkan sweeping anak gizi kurang, serupa dengan upaya yang pernah dilakukan untuk menjaring anak putus sekolah. “Kalau kemarin kita berburu anak-anak putus sekolah, sekarang kita berburu anak-anak gizi kurang,” kata Agung, Minggu (3/8).
Pemkot Pekanbaru menargetkan status zero stunting, yang memerlukan dukungan dari seluruh pihak. Untuk itu, pemerintah telah berkoordinasi dengan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Disdalduk-KB) serta Dinas Kesehatan, guna memastikan program berjalan terstruktur dan tepat sasaran.
Dalam pelaksanaannya, kader Posyandu dilibatkan sebagai garda terdepan untuk mengidentifikasi dan mendata anak-anak dengan gizi kurang di lingkungan masing-masing.
Setelah terdata, mereka akan menerima bantuan makanan tambahan yang diantar langsung ke rumah oleh petugas.
“Akan diberikan makanan tambahan langsung oleh petugas ke rumahnya. Karena kalau diberikan sembako, takutnya digunakan untuk keperluan lain,” ujar Wali Kota Agung.
Langkah proaktif ini diharapkan dapat mempercepat penurunan angka stunting dan mewujudkan generasi yang sehat, cerdas, dan berkualitas di Pekanbaru.