PEKANBARU - Mahasiswa Program Studi (Prodi) Hubungan Masyarakat (Humas) Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI) melaksanakan kegiatan pengenalan fungsi kehumasan di lingkungan kerja profesional bersama PT Perkebunan Nusantara lV (PTPN lV) Regional lll wilayah Pekanbaru, pada 30 Juli 2025.
Kegiatan ini merupakan corporate visit akademik dan industri yang bertujuan memperkuat pemahaman mahasiswa terhadap peran strategis humas dalam menghadapi tantangan komunikasi korporat, khususnya saat terjadi krisis manajemen.
Dalam sesi diskusi yang berlangsung interaktif, mahasiswa diajak untuk memahami dinamika komunikasi internal dan eksternal perusahaan, serta bagaimana divisi humas memainkan peran penting dalam menjaga citra perusahaan di tengah isu krisis manajemen.
"Kami menilai bahwa keterbukaan informasi dan dalam pengambilan keputusan sangat penting saat perusahaan menghadapi krisis. Mahasiswa perlu melihat bagaimana strategi komunikasi dibentuk secara nyata di lapangan," ujar Dosen Pendamping, Radja Widya Novchi, S.I.Kom., M.Soc,Sc.
Selain membahas seputar dunia kehumasan, kegiatan ini juga menyoroti langkah proaktif PTPN lV dalam menjalankan program sosial berbasis pengembangan UMKM. Salah satu program kerja sama yang sedang berjalan adalah kolaborasi dengan pelaku UMKM pandai besi lokal yang diberdayakan agar mampu memproduksi alat-alat pertanian dengan standar SNI (Standar Nasional Indonesia).
Salah satu tim Humas PTPN lV Regional lll, Anggi, menyampaikan bahwa program ini merupakan bagian dari komitmen PTPN lV untuk berkontribusi terhadap penguatan ekonomi lokal.
"Kami ingin agar para pelaku UMKM, terutama yang bergerak di bidang produksi alat pertanian tradisional seperti pandai besi, dapat naik kelas dan produknya memenuhi standar nasional. Di sinilah peran humas dalam menjembatani komunikasi antara perusahaan, masyarakat, dan regulator sangat penting," jelasnya.
Melalui kegiatan ini, mahasiswa UMRI diharapkan tidak hanya memperoleh wawasan praktis mengenai kehumasan, tetapi juga memahami pentingnya komunikasi yang adaptif, transparan, dan berorientasi pada solusi dalam situasi krisis. ***