Etika dan Profesionalisme dalam Menggunakan Media Sosial: Membangun Kesadaran Digital di SMK Bina Profesi Pekanbaru

Kamis, 24 Juli 2025 | 22:09:22 WIB

PEKANBARU - Dalam upaya meningkatkan literasi digital dan kesadaran etika bermedia sosial di kalangan pelajar, mahasiswa Program Studi Hubungan Masyarakat (Humas) Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI) mengadakan kegiatan sosialisasi bertema “Etika dan Profesionalisme dalam Menggunakan Media Sosial”.

Kegiatan ini diselenggarakan pada Kamis, 24 Juli 2025 bertempat di SMK Bina Profesi Pekanbaru, khususnya bagi siswa-siswi jurusan Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran (OTKP).

Di tengah kemudahan teknologi dan kebebasan berekspresi di dunia digital, muncul tantangan baru berupa penyalahgunaan kecerdasan buatan (AI) di media sosial. Belakangan ini, publik dihebohkan dengan kasus viralnya video hasil deepfake yang memperlihatkan seorang pejabat publik seolah-olah mengucapkan pernyataan kontroversial. Video tersebut tersebar luas di TikTok dan X (Twitter), memicu kegaduhan sosial sebelum akhirnya terbukti bahwa konten itu sepenuhnya manipulasi buatan AI.

Kasus ini menjadi pelajaran penting bahwa teknologi AI yang semula diciptakan untuk membantu manusia justru dapat disalahgunakan untuk menyebarkan hoaks, merusak reputasi seseorang, hingga memicu konflik sosial. Inilah yang menjadi alasan kuat digelarnya kegiatan sosialisasi oleh mahasiswa UMRI, agar generasi muda tidak hanya menjadi pengguna aktif teknologi, tetapi juga bijak dan bertanggung jawab secara etika.

Kegiatan sosialisasi dimulai pukul 08.00 – 09.30 WIB oleh Sri Fitri Ningsih dan Joody Rahmat sebagai pemateri. Dalam pemaparan mereka, Ningsih menekankan pentingnya memahami batas antara kebebasan berekspresi dan tanggung jawab sosial dalam menggunakan media digital. Sedangkan Joody sedikit menjelaskan mengenai kasus penggunaan media sosial yang tidak beretika seperti penyalah gunaan pada AI.

Kegiatan ini tidak hanya bersifat satu arah, tetapi juga melibatkan para siswa secara aktif melalui sesi diskusi dan diajak menganalisis unggahan-unggahan yang dianggap melanggar etika, kemudian diminta memberikan tanggapan serta solusi yang sebaiknya dilakukan.

“Rekam jejak digital kini menjadi salah satu aspek yang dipertimbangkan dalam proses seleksi kerja. Oleh karena itu, melalui sosialisasi ini kami ingin mengingatkan pentingnya menjaga citra dan integritas diri di dunia maya, khususnya bagi generasi Z yang nantinya akan menghadapi dunia kerja. Jadi, tidak di anjurkan untuk membuat unggahan hoax apalagi menyalah gunakan AI,” ujar Yeni, salah satu mahasiswa penggagas kegiatan.

Kegiatan ini ditutup dengan penyerahan sertifikat penghargaan kepada Ibu  Warminah salah satu guru di SMK Bina Profesi Pekanbaru oleh Shabrina Asy-Syifa Razqi salah satu mahasiswa yang ikut menggelar sosialisasi, dan sesi foto bersama seluruh siswa jurusan OTKP yang di pandu oleh Rahma Yani selaku fotografer yang juga ikut serta dalam menggelar sosialisasi tersebut. ***

Terkini