Kapolri Dianugerahi Ingatan Budi, Simbol Keteladanan dalam Budaya Melayu

Sabtu, 12 Juli 2025 | 14:06:00 WIB
Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo menerima Anugerah Adat Ingatan Budi dari LAM Riau

PEKANBARU - Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo menerima Anugerah Adat Ingatan Budi dari Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR), dalam sebuah prosesi adat yang berlangsung khidmat di Balai Adat LAMR, Jalan Diponegoro, Pekanbaru, Sabtu pagi (12/7/2025).

Dalam prosesi tersebut, Kapolri dikenakan tanjak, selempang, keris, dan kalung, serta ditepuk tepung tawar-sebuah tradisi adat Melayu yang sarat makna simbolik.

Pemberian tanjak melambangkan kehormatan, selempang sebagai simbol keagungan dan perlindungan, keris menandai kekuatan, sementara kalung pingat sebagai lambang persaudaraan.

“Tepuk tepung tawar dengan air, dedaunan, dan bertih mengandung simbol kebaikan,” jelas Ketua Umum Dewan Pimpinan Harian LAMR, Datuk Seri H. Taufik Ikram Jamil.

Salah satu daun yang digunakan, yakni daun ati-ati, menggambarkan sikap kehati-hatian dan kecermatan dalam bersikap.

Datuk Seri Taufik menegaskan bahwa penganugerahan ini merupakan bentuk nyata penghormatan terhadap nilai-nilai luhur adat Melayu.

“Ini bukan sekadar seremoni, tetapi pengakuan terhadap nilai budi sebagai inti dari budaya dan peradaban Melayu,” ujarnya.

Konsep Ingatan Budi dalam budaya Melayu dimaknai sebagai kesadaran mendalam atas jasa dan kebaikan, yang melahirkan penghargaan, empati, serta perilaku terpuji. Nilai ini menjadi fondasi peradaban Melayu yang diwariskan lintas generasi.

Terkini