PEKANBARU - Video seorang bocah penari di ujung perahu Pacu Jalur, yang viral dengan judul “Aura farming 100/10” diiringi musik Young Black & Rich dari Melly Mike, telah menarik perhatian dunia. Aksi alami dan penuh semangat bocah itu tidak hanya mencuri perhatian warganet, tapi juga ditiru oleh klub-klub sepak bola ternama seperti Paris Saint-Germain (PSG) dan AC Milan.
Istilah “aura farming” yang populer di kalangan Gen Z dan Gen Alpha merujuk pada upaya menampilkan versi terbaik dan paling otentik dari diri seseorang. Dalam konteks video viral ini, sang penari dinilai memancarkan “aura” yang kuat dan memesona melalui gerakan tari khas Melayu di ujung perahu, tanpa dibuat-buat atau diarahkan kamera.
Fenomena ini memperkenalkan budaya Pacu Jalur kepada dunia secara tidak langsung. Tradisi mendayung perahu panjang khas Kuantan Singingi, Riau, itu kini disorot sebagai bentuk perpaduan unik antara kekuatan, seni, dan kebersamaan.
Kepala Dinas Pariwisata Riau, Roni Rakhmat, menyambut positif perhatian internasional terhadap Pacu Jalur. Ia menilai momen ini sebagai peluang besar untuk memperkenalkan kearifan lokal kepada dunia.
“Pacu Jalur adalah simbol kekuatan, kekompakan, dan kebanggaan masyarakat Kuansing. Kami sangat senang tradisi ini kini dikenal hingga ke mancanegara,” ujar Roni, Jumat (4/7/2025).
Roni menambahkan, viralnya aksi tukang tari di media sosial membuktikan bahwa budaya lokal memiliki daya tarik global dan relevansi di era digital. Fenomena ini diharapkan dapat meningkatkan kunjungan wisatawan ke Riau serta menumbuhkan kebanggaan masyarakat terhadap budayanya sendiri.
Pacu Jalur merupakan perlombaan mendayung perahu panjang (jalur) yang panjangnya bisa mencapai 25–40 meter, diawaki 40 hingga 60 orang. Tradisi ini diyakini sudah ada sejak abad ke-17, saat jalur digunakan sebagai alat transportasi di Sungai Kuantan.
Seiring waktu, ia berkembang menjadi acara tahunan yang meriah untuk memperingati hari besar Islam, bahkan sempat digunakan Belanda untuk merayakan ulang tahun Ratu Wilhelmina.
Dalam perlombaan Pacu Jalur, setiap tim terdiri dari sejumlah peran, yakni tukang tari (penari di ujung perahu), tukang concang atau onjai (pengarah ritme dan keseimbangan), anak pacu atau tukang kayuh (pendayung utama), dan tukang kemudi di bagian belakang.
Tukang tari memiliki peran penting sebagai pemberi semangat dan pemantik kekompakan tim, yang ditampilkan dengan gerakan tari penuh semangat.
Proses pembuatan jalur juga tidak sederhana. Dimulai dari musyawarah desa, pemilihan kayu di hutan, hingga upacara adat dan pengerjaan secara gotong royong. Setiap jalur dihias dengan motif khas dan diberi nama yang mengandung harapan dan doa.
Aksi viral sang tukang tari tidak hanya menunjukkan sisi artistik tradisi ini, tetapi juga memperlihatkan kekuatan budaya lokal dalam beradaptasi dan bersinar di panggung global—sebuah bukti nyata dari "aura farming" tingkat tertinggi yang lahir dari kearifan tradisi Indonesia.