Petani Desa Segati Serahkan 311 Hektare Lahan Sawit untuk Reforestasi TNTN

Rabu, 02 Juli 2025 | 19:39:36 WIB

PELALAWAN - Di tengah maraknya alih fungsi lahan, sekelompok petani di Desa Segati, Kecamatan Langgam, Kabupaten Pelalawan, Riau, mengambil langkah berani dengan mengembalikan 311 hektare lahan kelapa sawit kepada negara. Lahan tersebut berada di dalam kawasan Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN), salah satu hutan konservasi penting di Provinsi Riau.

Ketua Kelompok Tani Maju, Suyadi, menyatakan bahwa penyerahan ini dilakukan secara sukarela sebagai bentuk kesadaran akan pentingnya menjaga ekosistem hutan.

“Ini bukan karena tekanan, tapi karena kesadaran kami bahwa hutan ini harus diselamatkan. Kami mulai dengan memusnahkan sawit dan akan menanam kembali pohon hutan,” ujar Suyadi di hadapan jajaran Satuan Tugas Penertiban Kawasan Hutan (Satgas PKH), Rabu (2/7/2025).

Lahan tersebut sebelumnya ditanami sekitar 40 ribu batang kelapa sawit berusia 1 hingga 15 tahun. Hingga saat ini, sebanyak 13 ribu batang sawit telah dimusnahkan sebagai bagian dari proses pemulihan ekosistem.

Langkah ini mendapat apresiasi dari berbagai pihak, termasuk Wakil Dansatgas PKH Brigjen TNI Dody Tri Winarto, Dirjen KSDAE KLHK Satyawan Pudyatmoko, Kapolda Riau Irjen Pol Herry Heryawan, serta jajaran Forkopimda Riau yang turut hadir dalam kegiatan tersebut.

Brigjen Dody menyebut, penyerahan lahan secara sukarela ini menjadi bagian dari upaya reforestasi berbasis pendekatan persuasif yang terus didorong pemerintah.

“Dengan penyerahan hari ini, total lahan yang sudah dikembalikan secara sukarela mencapai 712 hektare. Semua telah diverifikasi dari segi lokasi dan legalitasnya,” jelasnya.

Ia menargetkan 50 hingga 70 persen lahan sawit yang berada di dalam kawasan TNTN dapat dikembalikan menjadi hutan konservasi.

“Yang kami kedepankan adalah persuasi. Pidana itu pilihan terakhir. Kalau bisa diselesaikan dengan kesadaran masyarakat, itu jauh lebih baik,” ujarnya.

Dody juga berharap langkah petani di Desa Segati ini dapat menjadi contoh dan inspirasi bagi masyarakat lainnya di sekitar kawasan TNTN.

“Negara tidak akan bisa menyelamatkan hutan tanpa peran aktif masyarakat,” tegasnya.

Terkini