Polda Riau Resmi Tutup Pelatihan Tim RAGA, Wakapolda: Ini Ujung Tombak Lawan Anarkisme

Sabtu, 24 Mei 2025 | 22:32:04 WIB

PEKANBARU - Kepolisian Daerah (Polda) Riau secara resmi menutup Pelatihan Tim Rabu Anti Geng dan Anarkisme (RAGA) pada Sabtu (24/5/2025) sore. Upacara penutupan berlangsung khidmat di Lapangan Upacara Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda Riau, dengan Wakapolda Riau, Brigjen Pol Jossy Kusumo, SH, M.Han, bertindak sebagai inspektur upacara.

Brigjen Jossy Kusumo, alumni Akademi Kepolisian (Akpol) angkatan 1992, dikenal sebagai perwira tinggi Polri dengan pengalaman luas, khususnya di bidang reserse dan penanggulangan terorisme.

Sejak lulus dari Akabri, ia ditugaskan di berbagai daerah rawan konflik seperti Papua dan Sulawesi Tengah. Sebelum menjabat sebagai Wakapolda Riau, ia menjabat sebagai Direktur Tindak Pidana Densus 88 Antiteror Polri, dan dikenal sebagai sosok pemimpin yang tegas, disiplin, serta menjunjung tinggi pendekatan humanis dalam penegakan hukum.

Dalam sambutannya, Brigjen Jossy menegaskan bahwa Tim RAGA merupakan ujung tombak Polda Riau dalam memberantas premanisme dan anarkisme di wilayah tersebut.

"Tim RAGA adalah ujung tombak kita dalam memberantas premanisme dan anarkisme di Provinsi Riau," ujarnya.

Ia menekankan bahwa keberhasilan tim ini akan tercermin dari meningkatnya rasa aman dan nyaman di tengah masyarakat.

"Jika masih ada satu saja warga yang merasa tidak aman, maka tugas Polri belum bisa dikatakan berhasil," tegasnya.

Wakapolda juga mengingatkan seluruh personel Tim RAGA untuk selalu menjaga semangat, rendah hati, dan profesionalisme dalam menjalankan tugas.

Menurutnya, keberhasilan program ini tidak hanya diukur dari kelulusan pelatihan, tetapi dari perubahan nyata yang dirasakan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.

"Dengan selesainya pelatihan ini, saya berharap kehadiran Tim RAGA menjadi kekuatan baru dalam menjaga keamanan dan ketertiban di Bumi Lancang Kuning, demi mewujudkan suasana yang aman, nyaman, dan damai bagi seluruh masyarakat," tutupnya.

Terkini