PEKANBARU - Kapolda Riau Irjen Pol. Herry Heryawan hadir sebagai pembicara utama dalam kegiatan Baitul Arqam dan Pembekalan Purna Studi bagi calon wisudawan ke-XXVIII Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI), yang berlangsung pada Sabtu pagi (19/4/2025) di Auditorium Lantai 3 Gedung Rektorat UMRI, Jalan Tuanku Tambusai, Pekanbaru.
Mengusung tema “Mewujudkan Generasi Inovatif, Inspiratif, Berdaya Saing, dan Mencerahkan Semesta”, kegiatan ini dihadiri oleh jajaran pejabat utama Polda Riau, pimpinan UMRI, tokoh Muhammadiyah Riau, serta 338 calon wisudawan.
Turut hadir dalam acara tersebut Rektor UMRI Dr. H. Saidul Amin, Wakil Rektor I Dr. Wirdati Irma, Wakil Rektor II Dr. H. Baidarus, M.M., M.Ag., serta Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Riau, Dr. Hendri Sayuti, M.Ag.
Dalam sambutannya, Rektor UMRI menyampaikan apresiasi atas kehadiran Kapolda Riau dan kepeduliannya terhadap dunia pendidikan.
"UMRI adalah kampus inklusif yang menjunjung tinggi semangat rahmatan lil alamin. Saat ini kami memiliki lebih dari 13.000 mahasiswa, termasuk 540 mahasiswa non-Muslim," ujar Dr. Saidul Amin.
Irjen Pol. Herry Heryawan menyampaikan sejumlah pesan strategis kepada para mahasiswa, mulai dari tantangan global, pentingnya komunikasi yang sehat, hingga urgensi kepedulian terhadap lingkungan. Ia menekankan pentingnya peran mahasiswa sebagai agen perubahan yang tidak hanya cerdas, tetapi juga beretika dan berempati.
"Ilmu pengetahuan adalah kunci masa depan, namun harus disertai integritas, empati, dan kepedulian terhadap lingkungan," tegasnya.
Kapolda Riau juga memperkenalkan konsep Green Policing yang kini dikembangkan oleh Polri, serta mengajak mahasiswa terlibat langsung dalam aksi nyata pelestarian lingkungan, seperti pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Salah satu inisiatif yang akan digelar adalah Jambore Karhutla 2025, yang memadukan edukasi lingkungan dengan pendekatan budaya lokal.
"Mahasiswa tidak hanya diharapkan menjadi profesional unggul, tapi juga pemecah masalah yang mampu menggabungkan ilmu pengetahuan dengan kepedulian ekosistem. Dunia membutuhkan lebih dari sekadar orang pintar-dunia butuh mereka yang peduli," ujarnya.
Dengan analogi “pohon yang tumbuh dari tunas,” Kapolda menggambarkan pentingnya pembentukan karakter sejak dini. Ia mendorong mahasiswa untuk menjadi “jembatan” yang membuka ruang dialog dan kolaborasi, bukan “tembok” yang memisahkan.
Dalam sesi doorstop, Irjen Herry kembali menekankan pentingnya etika lingkungan dan memperkenalkan tagline “Melindungi Tuah, Menjaga Marwah”, yang merujuk pada pelestarian kekayaan alam dan budaya sebagai kehormatan bangsa.
“Saya sangat senang bisa berbagi pengalaman dengan adik-adik mahasiswa. Saya berharap mereka terus berpikir rasional, berbicara dengan bahasa yang baik, dan berperilaku positif yang dilandasi etika moral tinggi. Kebiasaan-kebiasaan itulah yang akan membentuk karakter mereka," katanya.
Ia menutup dengan harapan agar lulusan UMRI tidak berhenti setelah meraih gelar akademik, tetapi terus berkembang dan berkontribusi dalam menghadapi tantangan global dan era digital.
Kehadiran Kapolda Riau dalam forum akademik ini mencerminkan sinergi antara institusi kepolisian dan dunia pendidikan dalam mencetak generasi muda yang cerdas, berkarakter, dan cinta tanah air.