Pekanbaru - Masyarakat Kota Pekanbaru diimbau untuk waspada terhadap penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di tengah kondisi hujan yang melanda saat ini.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru melalui Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Lina Primadesa, memprediksi peningkatan kasus DBD pada Januari dan Februari 2025.
"Biasanya kasus DBD tertinggi terjadi pada Januari dan Februari, apalagi saat ini cuaca hujan," ujar Lina, Minggu (19/1/2025).
Lina menjelaskan, prediksi ini didasarkan pada pola kasus tahun sebelumnya. Sepanjang Januari 2024, tercatat 67 kasus DBD di Pekanbaru. Angka tersebut meningkat menjadi 84 kasus pada Februari 2024. Dengan cuaca hujan yang masih melanda kota, potensi peningkatan kasus DBD di awal tahun ini pun cukup tinggi.
Saat ini Pekanbaru dihadapkan dengan cuaca ekstrem. Kondisi cuaca ekstrem terjadi yakni peralihan panas ke hujan secara tiba-tiba.
Kondisi tersebut bisa saja memicu kemunculan nyamuk Aedes Aegypti. Sebaran nyamuk itu tentu dapat menjadi potensi penyebaran DBD.
Dia menjelaskan, saat ini kasus DBD di Kota Pekanbaru terdata sebanyak 32 kasus. Puluhan kasus sudah tercatat sejak 2 Januari 2025 lalu.
Dirinya memastikan bahwa pasien DBD yang tercatat sudah dalam kondisi sehat. Ia menyebut bahwa sepanjang Januari ini belum ada kasus kematian akibat DBD.
"Kasus ini kalau dibanding bulan yang sama pada tahun lalu, masih rendah dan tidak ada yang meninggal dunia," terangnya.
Ia menambahkan bahwa kasus yang masuk sesuai dengan laporan dari rumah sakit. Mereka yang mendapat laporan langsung menindaklanjuti dengan melakukan penelusuran teknologi.
"Kalau memang butuh fogging kita lakukan fogging, namun apabila tidak tentu kita berikan bubuk abate untuk di penampungan air. Kami mengimbau warga untuk tetap menjaga kebersihan lingkungan dengan pola hidup bersih dan sehat," pungkasnya.