JAKARTA - Jelang partai final Liga Champions 2015/2016 Ahad dinihari (29/5/2016), gelandang Atletico Madrid Jorge Resurreccion Merodio menyatakan bahwa timnya ingin menang dalam pertandingan final Champions Eropa melawan Real Madrid bukan karena faktor dendam.
“Kami ingin membuat sejarah,” ujar pemain yang akrab dipanggil Koke itu.
Pada laga final Liga Champions 2 tahun lalu, Atletico memiliki momen menyakitkan melawan Real Madrid. Ketika itu, Atletico memimpin 1-0 berkat gol Diego Godin pada menit ke-36 yang bertahan hingga waktu reguler 2 x 45 menit sebenarnya telah usai dan tinggal memasuki injury time selama 3 menit.
Akan tetapi, dewi fortuna belum memihak skuad asuhan Diego Simione dalam laga di Lisbon, Portugal itu. Real Madrid berhasil mencetak gol balasan tepat pada menit ke-3 injury time atau menit terakhir yang memaksakan pertandingan waktu reguler berakhir dengan skor imbang 1-1.
Gol yang dilesakkan pemain belakang Sergio Ramos itu kemudian menjadi titik balik, karena dalam tambahan waktu 2 x 15 menit Real Madrid langsung menambah tiga gol sehingga laga berakhir 4-1 untuk Los Blancos dan menjadi gelar ke-10 Liga Champions/Piala Eropa bagi Real sepanjang sejarah.
Itu merupakan final Liga Champions kedua bagi Atletico. Sebelumnya pada 1974, mereka masuk final di Brusselss, Belgia, ketika turnamen itu masih bernama Piala Eropa, namun kalah dalam laga ulang dengan skor telak 0-4 dari Bayern Munchen setelah dalam laga pertama berakhir 1-1.
Koke mengemukakan pertandingan final kali ini, yang bakal digelar di Stadion Giuseppe Meazza di San Siro, Milan, Italia, dan akan disiarkan secara langsung oleh RCTI, merupakan motivasi terbesar yang pernah dimiliki segenap skuat Atletico.
“Ini sesuatu yang baru, peluang yang luar biasa. Balas dendam bukan dalam pikiran kami. Kami hanya ingin membuat sejarah dengan memberi gelar pertama Liga Champions untuk klub,” ungkapnya kepada La Gazzetta dello Sport sperti diberitakan tempo.co (anm/tmp)