Jelang Ramadan, Kebutuhan Pokok di Pekanbaru Masih Aman

Jelang Ramadan, Kebutuhan Pokok di Pekanbaru Masih Aman
Ilustrasi.
PEKANBARU - Masyarakat Kota Pekanbaru tak perlu khawatir akan ketersediaan kebutuhan pangan dan sembako jelang Ramadan pada Mei nanti.
 
Kabid Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Pekanbaru Mas Irba Sulaiman mengatakan, ketersediaan bahan pangan seperti beras dan gula masih terjamin baik dan tersedia oleh Badan Urusan Logistik (Bulog) Divre Riau Kepri.
 
"Saat ini, ketersediaan beras menurut informasi dari Bulog mencapai angka 30 ribu ton. Jumlah tersebut, menurut perhitungan Bulog, masih mencukupi hingga delapan bulan kedepan," ungkap Mas Irba pada Selasa (25/4/2017) sebagaimana dilansir Tribunpekanbaru.com.
 
"Kalau gula, masih menurut informasi Bulog, jumlah tersedia di Pekanbaru saat ini mencapai 3 ribu ton. Ini juga masih cukup untuk waktu lama," jelasnya kemudian.
 
Diterangkannya, sejumlah barang-barang kebutuhan pokok lainnya seperti daging, cabai dan lainnya juga dianggap tidak akan mengalami kelangkaan.
 
Mas Irba menegaskan, sepanjang tak ada kejadian luar biasa yang mampu memutus akses transportasi dari dan keluar Kota Pekanbaru, maka ketersediaan barang kebutuhan tersebut masih dianggap aman.
 
"Sejauh ini masih aman saja. Kecuali, ada kejadian luar biasa (Force Majeur, red) sehingga menyebabkan akses distribusinya terhambat. Kemungkinan baru akan terjadi kelangkaan," ucapnya.
 
Selain menjamin ketersediaan barang-barang kebutuhan pangan masyarakat, pihaknya juga mengatur penetapan Harga Eceran Tertinggi (HET) di pasaran.
 
Beberapa barang kebutuhan yang sudah ditetapkan harganya dan masih dianggap stabil diantaranya, gula kualitas lokal diangka Rp. 12.500 per kilo, minyak goreng diangka Rp. 11 ribu per liter dan daging sapi beku segar diangka Rp. 80 ribu per kilo.
 
Ia menghimbau, jika masyarakat menemukan kenaikan harga diatas 20 persen dari HET telah ditetapkan dalam jangka waktu berdekatan dan tidak wajar agar segera melapor kepada pihaknya.
 
"Kita akan segera tindak para pedagang yang mengatur harga semaunya dengan maksud mencari keuntungan diluar ketentuan berlaku. Sebab, ini akan membuat beban konsumsi masyarakat menjadi terganggu karena harga pasar yang terlalu tinggi," pungkas Mas Irba. (ade/tpc)
 


Berita Lainnya

Index
Galeri