Ini Solusi Pendanaan Startup ala Menteri Rudiantara

Ini Solusi Pendanaan Startup ala Menteri Rudiantara
Ilustrasi.
JAKARTA - Menteri Komunikasi dan Informasi, Rudiantara, memberi masukan bagi perusahaan rintisan (startup) yang menemui masalah pendanaan. Karena mekanisme pendanaan harus tepat sasaran sehingga dapat digunakan mengembangkan usaha.
 
“Langkah yang dipilih adalah kerjasama dengan para pelaku yang biasa menangani pendanaan untuk startup, dalam hal ini Kibar. Bisa juga kolaborasi dengan BUMN yang punya modal ventura,” kata Rudiantara, seperti di laman swa.co.id, Minggu 22 Januari 2017. Kibar adalah salah satu inkubator Tech StartUp yang biasa memberikan mentoring ke perusahaan rintisan.
 
Setelah menyelesaikan masalah pendanaan dan mulai berkembang, dia berharap startup yang potensial tidak segera dijual ke investor asing.
 
Startup yang memiliki masa depan bagus, kata dia, penting untuk ikut mengawal perkembangan e-commerce. Selain itu juga dapat berkontribusi terhadap ekonomi digital tanah air.
 
Rudiantara mengatakan tidak menutup kemungkinan pemerintah siap mengakuisisi startup yang memiliki aplikasi menarik seperti yang bergerak di sektor kesehatan. “Kami sedang melihat opsi yang ada. Untuk yang punya potensi besar di masa depan, sebaiknya dimiliki pemerintah atau swasta Indonesia," ujar dia. "Tapi, saya belum bisa jelaskan saat ini untuk aplikasi yang menunjang peran pemerintah.”
 
Selain modal, lanjut dia, ada beberapa tantangan saat membangun industri e-commerce di Indonesia. Seperti, sumber daya manusia yang berkualitas, penyederhanaan pajak, perlindungan konsumen, keamanan siber, logistik, serta infrastruktur komunikasi.
 
Bagi Rudiantara, Indonesia masih kekurangan talent di bidang programmer hingga coder. Sehingga, mau tidak mau kekurangan tersebut membuat perusahaan rintisan melirik talent dari negara lain.
 
“Dari sekian banyak startup, yang menjadi pemain besar baru sekitar 4 persen. Infrastruktur komunikasi juga penting," kata dia. (Max/SWA)
 


Berita Lainnya

Index
Galeri